Tak Semua Ojol Ikut Demo Off Bid Nasional Hari ini

JAKARTA, Ribuan pengemudi ojek online (ojol), taksi online, dan kurir di Indonesia rencananya akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Selasa (20/5/2025).

Salah satu bentuk aksi yang akan dilakukan adalah “off bid” atau mematikan aplikasi secara serentak di seluruh Indonesia.

Namun, tak semua pengemudi ojol melakukan aksi. Yanto (23) misalnya, salah satu ojol yang ditemui Kompas.com di Pasar Minggu pada Senin (19/5/2025) menyatakan tidak akan ikut demo pada Selasa ini.

Ia memilih untuk tetap on bid dan melakukan aktivitas sebagai driver ojol seperti biasa.

“Besok enggak akan ikut. Rencananya pagi sampai siang-sore, tetap narik seperti biasa. Tetap cari uang,” kata Yanto.

Baca juga: Kawal Aksi Ojol, Polisi: Petugas Tak Dibekali Senjata Api

Meski tetap on bid, Yanto berencana tidak memakai atribut aplikasi pada Selasa ini.

Sebab ia menghormati rekan-rekan driver ojol lain yang akan berangkat melalui aksi.

Yanto bilang, pada 2024 ia sudah ikut beberapa kali aksi demonstrasi bersama pengemudi ojol lain.

Namun, karena aksi dirasakan tidak memberikan perubahan kesejahteraan signifikan, maka ia enggan mengikutinya lagi untuk kali ini.

“Menurut saya karena tidak ada perubahan ya buat apa aksi-aksi lagi ?. Takutnya justru sampai malam tidak bisa kejar setoran,” tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan Umar (41). Menurut Umar, banyak rekan-rekan pengemudi ojol yang tetap bekerja seperti biasa pada Selasa.

Ia bilang, setiap tahun demonstrasi memang tidak diikuti semua pengemudi ojol maupun taksi online.

Umar sendiri sudah sejak tahun lalu tidak mengikuti aksi demonstrasi maupun off bid.

“Selain hasilnya sama saja, saya pilih tetap dapat pemasukan meski sehari, dua hari narik tidak pakai atribut dulu,” tuturnya pada Senin.

Baca juga: Demo Ojol Aksi 205 Hari Ini, Ini 5 Tuntutan yang Disuarakan Pengemudi

Meski begitu menurut Umar, semestinya pemerintah menerapkan aturan yang lebih adil pagi pengemudi dan aplikator.

Dengan begitu aksi demonstrasi ojol tidak terus-menerus terjadi.

Misalnya saat pemerintah menerbitkan aturan pemberian bantuan hari raya (BHR) untuk pengemudi ojol, taksi online dan kurir online yang dinilainya belum adil.

“Ada yang dapat Rp 50 ribu, tetapi mau protes ke siapa ? Kalau seperti kami ya pilih tetap kerja seperti biasa saja ojol,” kata Umar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *