Diseret dan Didorong ke Sungai, Siswa SMP di Palembang Jadi Korban “Bullying” Teman Sekolah

PALEMBANG, Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palembang, Sumatera Selatan, berinisial TR (13) menjadi korban bullying yang berujung pada tindakan kekerasan.

TR didorong oleh sejumlah rekan sebayanya hingga terjatuh ke dalam sungai.

Aksi bullying tersebut terekam dalam video yang kini telah menyebar di berbagai grup WhatsApp.

Baca juga: Siswa SMK 7 Denpasar Dianiaya Temannya, Kepala Sekolah Sebut Bukan Bullying

Dalam video tersebut, TR yang masih mengenakan seragam sekolah terlihat didorong secara paksa oleh beberapa anak, hingga akhirnya terjatuh ke sungai dan basah kuyup.

Kejadian ini disaksikan oleh remaja lain yang berada di sekitar jembatan, namun mereka hanya menjadi penonton.

Suwarni (66), nenek TR, sangat menyesalkan tindakan bullying yang dialami cucunya.

Ia melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang.

Baca juga: Eri Cahyadi: Jangan Alasan Wisuda Hanya Dibayar Siswa Mampu, Bisa Berujung Bullying ke Siswa Tak Mampu

Menurut Suwarni, insiden itu terjadi pada Minggu (18/5/2025) di Jalan Terusan I, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang.

Awalnya, TR pulang dalam keadaan baju basah, yang membuat Suwarni curiga.

TR berpamitan untuk latihan menari di sekolah, namun tidak mau menjelaskan mengapa bajunya basah.

“Sempat tidak mau cerita saat saya tanya kenapa bajunya basah,” kata Suwarni.

Merasa ada kejanggalan, Suwarni mencari handphone milik korban yang terdapat di dalam tas yang sudah tidak terpakai.

Dari handphone tersebut, ia menemukan rekaman video yang menunjukkan cucunya diseret dan didorong hingga jatuh ke sungai.

Melihat rekaman itu, Suwarni tidak dapat menahan tangisnya. “Yang membuat saya menangis, saat dia diceburkan ke sungai, mau berdiri saja susah. Apalagi dia memiliki penyakit asma,” ujar Suwarni.

Baca juga: Cegah Bullying, Taj Yasin Minta Konseling Masuk Pesantren dan Sekolah

Akibat peristiwa tersebut, TR mengalami luka di kaki, tangan, dan dadanya yang memar karena didorong secara paksa. “Kami tidak terima, kami minta agar pelaku,” tambah Suwarni.

Sementara itu, Panit SPKT Polrestabes Palembang, Ipda Yudi, membenarkan adanya laporan dari nenek korban terkait kekerasan terhadap anak.

Saat ini, laporan tersebut telah ditindaklanjuti dengan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk korban. “Laporan sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti oleh anggota Satreskrim Polrestabes Palembang,” kata Yudi singkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *