Yogyakarta – Terdapat sebuah jalan yang dihiasi bangunan menyerupai terowongan berjajar di Yogyakarta. Adalah Buk Renteng atau Saluran (kanal) Van Der Wijck, yang memiliki arsitektur menarik bertembok tebal khas kolonial.Buk Renteng berada di wilayah Kapanewon Tempel dan Minggir, Sleman. Bangunan ini tampak seperti sebuah jalan air yang dibangun di atas jalan raya.Mengutip dari laman Dinas Kebudayaan Yogyakarta, bangunan Buk Renteng memiliki karakter pilar-pilar yang kokoh dengan bagian bawah yang melengkung saling bersambung. Sebagai sambungan, terdapat talang berbahan tembaga.Nama Buk Renteng merupakan nama lokal pemberian masyarakat yang berarti saluran air berderet memanjang. Adapun nama aslinya adalah Kanal Van Der Wijck atau Saluran Van Der Wijck.Nama tersebut diambil dari seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1893-1899), Carel Herman Aart van der Wijck. Ia membangun kanal pada masa pemerintahan kolonial Belanda sekitar 1909.Bangunan ini berfungsi sebagai saluran irigasi dengan ketinggian kurang lebih 4 mdpl dan lebar 2,5 meter. Bangunan ini sengaja dibuat tinggi karena memanfaatkan efek gravitasi sebagai teknologi alami untuk mengalirkan air dari tempat tinggi ke tempat rendah. Adapun panjang bangunannya sekitar 17 kilometer dengan kedalaman antara 2-3 meter. Hulu saluran air ini berada di Bendungan Karang Talun (pintu air Sungai Progo) di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Air ini mengairi lahan pertanian di wilayah Tempel, Moyudan, Seyegan, Godean, Minggir, dan Sedayu (hilirnya di daerah Bantul).Pembuatan awalnya konon memang diperuntukkan bagi pengairan perkebunan tebu milik Belanda yang ada di wilayah Sleman. Pada masa kolonial, wilayah Minggir, Moyudan, hingga Sedayu pernah memiliki perkebunan tebu dan pabrik gula.Menurut laman Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman bersama Kominfo RI, PT Pos Indonesia, dan Perkumpulan Filatelis Indonesia telah meluncurkan perangko penanda kota Buk Renteng. Perangko ini diinisiasi Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan potensi pariwisata di Sleman Barat. Saat ini, Buk Renteng telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya pada 11 November 2008 melalui Keputusan Nomor 72.4/Kep.KDH/A/2022.Penulis: Resla
Buk Renteng, Saluran Irigasi yang Dibangun pada Masa Kolonial

Leave a Reply