KOMPAS.com – Penyakit diabetes tipe 2 ditandai dengan fungsi tubuh yang tidak dapat menggunakan insulin dengan benar sehingga menyebabkan gula dalam darah meningkat.
Diabetes tipe 2 dapat diobati dengan obat-obatan tertentu sesuai dengan petunjuk medis. Namun, selain dengan obat, kita juga dapat membantu mengontrolnya dengan bahan alami.
Lantas, apa saja bahan alami yang dapat digunakan untuk membantu mengelola penyakit diabetes tipe 2?
Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Seberapa Sering Buang Air Kecil yang Bisa Jadi Tanda Diabetes? Pahami Sebelum Terlambat
Dikutip dari berbagai sumber, berikut tanaman yang dapat digunakan sebagai obat alami bagi penderita diabetes tipe 2.
Penelitian dari Cairo University pada tahun 2013 melakukan uji coba lidah buaya untuk mengobati gejala diabetes pada tikus.
Hasil menunjukkan bahwa efek antioksidan dari lidah buaya bisa membantu melindungi dan memperbaiki sel beta di pankreas yang memproduksi insulin.
Gel lidah buaya dapat dibuat menjadi jus atau smoothie, atau dapat juga mengonsumsinya dalam bentuk suplemen kapsul.
Baca juga: Dokter Bagikan Tanda Awal Diabetes Tipe 2 yang Muncul Saat di Toilet, Apa Itu?
Kayu manis bisa memberikan rasa manis alami pada makanan, sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan gula. Inilah alasan mengapa kayu manis cukup populer di kalangan penderita diabetes tipe 2.
Dikutip dari Diabetes research and clinical practice tahun 2019, kayu manis dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan resistensi insulin pada orang dengan pradiabetes dan diabetes tipe 2.
Namun, peneliti mencatat bahwa hasilnya dapat bergantung pada jenis kayu manis, dosis suplemen, respon tubuh tiap individu, penggunaan obat lain yang sedang dikonsumsi.
Kayu manis dapat digunakan dalam kue atau makanan panggang, teh, dan bentuk suplemen
Siapa pun yang ingin mencoba suplemen kayu manis sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terlebih dahulu.
Baca juga: Tanda-tanda Diabetes yang Dirasakan di Kulit, Apa Saja?
Ada beberapa bukti bahwa pare dapat membantu mengelola diabetes. Penelitian dari Complementary therapies in medicine tahun 2020 meneliti tentang 90 peserta yang mengonsumsi ekstrak pare atau plasebo.
Mereka yang mengonsumsi ekstrak pare memiliki kadar gula darah puasa yang lebih rendah setelah 12 minggu.
Leave a Reply