Startup Brasil Raih Dana Rp 231 M untuk Reforestasi Hutan Amazon

Perusahaan rintisan atau startup reboisasi asal Brasil, re.green telah memperoleh pembiayaan sebesar 80 juta real Brasil atau US$ 14,13 juta setara Rp 231 miliar dari bank pembangunan negara BNDES. Dalam kesepakatan tersebut, juga melibatkan pemberi pinjaman Bradesco sebagai perantara keuangan.Kesepakatan tersebut mirip dengan kesepakatan riil senilai 160 juta real yang diumumkan oleh Startup Mombak bulan lalu.  Saat startup Mombak memulai proyek reboisasi pertama yang didukung oleh Dana Iklim Baru Brasil senilai 10 miliar real yang diluncurkan pada tahun 2023 untuk membiayai proyek-proyek terkait iklim.Suntikan dana ke re.green muncul saat pasar karbon Brasil yang baru lahir dan menarik minat dari investor swasta dan pemberi pinjaman seperti Bradesco dan Santander, yang bertindak sebagai perantara bagi Mombak.Beberapa perusahaan rintisan restorasi mengeluhkan kesulitan mendapatkan pinjaman untuk mengurangi biaya modal dan membiayai operasi. Sebab, banyak investor yang masih mengganggap sebagai bisnis berisiko.”Kami memiliki mantra yang mengurangi risiko, yang merupakan cara kami, seiring berjalannya waktu, mengurangi ketidakpastian dan membawa lebih banyak kepercayaan ke pasar kami,” kata Kepala Eksekutif re.green Thiago Picolo dikutip Reuters, Selasa (20/6).”Dalam kasus kami, kami sekarang memiliki pencairan pertama dari BNDES, yang juga melibatkan Bradesco untuk pertama kalinya. Jadi, ini adalah serangkaian langkah yang mengurangi ketidakpastian, meningkatkan keyakinan, dan memfasilitasi penggalangan dana,” lanjutnya.Langkah re.green membeli lahan terdegradasi dari petani dan peternak atau bermitra untuk menanam kembali spesies asli di hutan hujan Amazon dan hutan hujan Atlantik pesisir Brasil.Dengan mengubah lahan rusak menjadi hutan kembali, perusahaan semacam re.green dan Mombak membidik penerbitan kredit karbon yang kemudian dapat dibeli perusahaan untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca mereka.Perusahaan rintisan ini bekerja sama dengan Microsoft untuk memulihkan hutan dan didukung oleh miliarder Brasil Joao Moreira Salles dan manajer aset seperti Dynamo dan Gavea, yang didirikan oleh mantan gubernur bank sentral Brasil Arminio Fraga.Kepala Bank Pembangunan Negara, BNDES, Aloizio Mercadante mengatakan pendanaan BNDES menunjukkan bahwa bank negara memiliki alat yang ampuh untuk memungkinkan investasi dalam pemulihan area terdegradasi di negara ini.”Ini menegaskan kekuatan besar dana ini yang disediakan oleh Presiden Luiz Inacio Lula da Silva bagi BNDES untuk secara tegas melawan dampak perubahan iklim di negara kita,” kata Aloizio.Program bank tersebut merupakan bagian dari komitmen Brasil tahun 2015 untuk memulihkan 12 juta hektar hutan asli pada tahun 2030. Komitmen ini ditegaskan kembali Presiden Brasil Lula pada tahun lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *