Suami jurnalis senior Najwa Shihab yakni Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025) pukul 14.29 WIB.
Dikutip dari akun Instagram resmi Narasi, Ibrahim meninggal di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Jakarta Timur. Ibrahim disebut sempat terkena penyakit stroke.
“Telah berpulang Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, selaku Komisaris Utama Narasi dan suami pendiri Narasi Najwa Shihab,” demikian yang tertulis di akun Instagram Narasi, Selasa (20/5/2025).
Semasa hidupnya, Ibrahim terbilang jarang terkena sorot kamera meskipun istrinya adalah publik figur papan atas.
Baca juga: Sosok Fadly Alberto, Siswa SMK yang Juga Pemain Timnas U-17
Meski demikian, ternyata Ibrahim memiliki karier yang gemilang di dunia pengacara dengan bekerja di firma hukum Assegaf Hamzah and Partners.
Ibrahim juga diketahui menjadi salah satu pendiri perusahaan media PT. Justika Siar Publika atau yang lebih dikenal dengan Hukumonline.
Adapun semua kariernya itu juga ditopang dengan riwayat pendidikan yang baik.
Lantas seperti apa riwayat pendidikan Ibrahim Sjarief Assegaf?
Baca juga: Sosok Paus Fransiskus dalam Kenangan Dosen dan Mahasiswa S2 UGM
Dikutip dari Hukumonline, Selasa (20/5/2025) pria kelahiran Surakarta ini mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI).
Kemudian ia melanjutkan studinya ke University of Melbourne, Australia hingga meraih gelar Master of Law (LLM).
Dikutip dari , Ibrahim memulai kariernya di Hadiputranto, Hadinoto and Partners pada 1997 sampai 2000 dan kemudian ia menjabat sebagai Executive Director di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan hingga 2003.
Sebelum itu, Ibrahim juga pernah menjadi salah satu staf pengajar hukum bisnis di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera.
Ibrahim mengkhususkan minatnya pada tema perbankan dan keuangan, restrukturisasi usaha, restrukturisasi hutang, serta pembangunan infrastruktur.
Ia juga disebut sebagai “Band 3 in Banking and Finance” oleh Chambers and Partners Asia Pacific pada 2017-2018 dan Banking & Finance, Projects & Energy, Restructuring & Insolvency and Aviation oleh Legal500 Asia Pacific pada 2017-2018.
Baca juga: Sosok Adelio Siswa SMA Pradita Dirgantara, Diterima 10 Kampus Top Dunia
Ibrahim juga mendapatkan penghargaan “Highly regarded” Lawyer in Banking and M&A oleh IFLR 1000 pada 2016-2018.
Selain itu, dia memperoleh penghargaan “Leading Lawyer” in Banking and finance, Corporate and M&A, Restructuring and insolvency dari Asialaw Leading Lawyers pada 2017-2018.
Leave a Reply