JAKARTA, Sekolah Rakyat bakal menggunakan tiga kurikulum. Hal itu disampaikan Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh.
Menurut Nuh, pihaknya siap menggabungkan tiga kurikulum guna mendukung proses pembelajaran dan pembentukan karakter para murid di Sekolah Rakyat.
“Jadi kurikulum itu kami bagi tiga. Ada kurikulum sebelum sekolah untuk persiapan,” kata Nuh usai Rapat koordinasi Tingkat Menteri (RTM) terkait Sarpras dan Infrastruktur Jaringan Sekolah Rakyat di Kementerian Sosial (Kemensos) Salemba Jakarta, Selasa (20/5/2025), dikutip dari Antaranews.
“Kemudian, kurikulum sekolah formal menggunakan kurikulum nasional dari Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah). Lalu, kurikulum untuk mengajarkan life skill,” ujarnya lagi.
Baca juga: Sekolah Rakyat di 100 Lokasi Akan Telan Anggaran Rp 2,3 Triliun
Nuh menjelaskan bahwa ketiga kurikulum tersebut nantinya bersifat melengkapi sehingga tidak akan menimbulkan tumpang tindih dalam pelaksanaannya.
Dia mencontohkan, kurikulum persiapan yang diterapkan pada dua minggu sebelum pembelajaran formal dimulai, kurikulum tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fisik para siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran formal.
Peningkatan kapasitas fisik itu, menurut Nuh, juga mencakup pembentukan aspek kedisiplinan dan kerapian siswa melalui beberapa metode pembelajaran, termasuk olahraga hingga baris berbaris.
“Kami gunakan persiapan fisik pendisiplinan, jadi biasanya ngantukan nanti enggak perlu ngantukan, lalu olahraganya seperti apa, baris berbarisnya seperti apa, kerapiannya seperti apa. Kami bangun di situ,” katanya.
Baca juga: Sekolah Rakyat Akan Gunakan Face Recognition untuk Presensi di Kelas
Terkait dengan kurikulum untuk sekolah formal, dia mengungkapkan, Sekolah Rakyat siap mengadopsi pembelajaran berbasis digital.
Digitalisasi itu terlihat mulai dari aktivitas belajar mengajar di kelas hingga sistem manajemen sekolah, seperti cara menghitung kehadiran siswa yang bisa menggunakan pemindai wajah (face recognition) atau pemindai sidik jari (fingerprint).
“Yang sekolah ini anak-anak digital native, eranya pun juga era digital, kulturnya pun juga kultur digital, maka kami memastikan infrastrukturnya pun juga mendukung untuk proses pembelajaran dengan digital based learning,” ujar Nuh.
Kemudian, pada malam hari, pihaknya menyediakan kurikulum pembelajaran untuk penguatan karakter, nilai kebangsaan, hingga pemahaman agama para murid.
Sebelumnya, Nuh memastikan bahwa Sekolah Rakyat akan dimulai pada pertengahan Juli 2025 dan bakal diresmikan langsung oleh presiden Prabowo Subianto.
“Insya Allah pertengahan Juli itu bisa dimulai dan akan diresmikan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto,” katanya.
Baca juga: Mensos Pastikan 65 Sekolah Rakyat dengan Daya Tampung 6.800 Siswa Siap Beroperasi Tahun Ini
Leave a Reply