Raksasa Migas Dunia Berebut Eksplorasi di Indonesia, Apa Sebabnya?

TANGERANG, Minat perusahaan migas global untuk berinvestasi dalam eksplorasi di Indonesia terus meningkat. Hal ini dipicu oleh berbagai temuan cadangan besar dalam beberapa tahun terakhir serta upaya pemerintah memperbaiki daya saing sektor hulu migas.

Dalam sesi pleno bertajuk Enhancing Indonesia’s Long Term Competitiveness in the Global Energy Investment Scene di ajang IPA Convention & Exhibition (IPA Convex) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (20/5/2025), sejumlah pimpinan perusahaan migas internasional menyampaikan komitmennya terhadap Indonesia sebagai salah satu tujuan utama eksplorasi.

Managing Director ENI Muara Bakau, Roberto Daniele, mengatakan bahwa Indonesia saat ini menjadi prioritas utama ENI secara global.

“Kami bisa katakan bahwa Indonesia menempati posisi teratas dalam rencana eksplorasi kami,” ujarnya.

Salah satu temuan besar ENI adalah Geng North, yang disebut-sebut sebagai salah satu cadangan migas terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mempercepat pengembangan, ENI berencana melakukan tiga pengeboran tambahan tahun ini.

Baca juga: Di IPA Convex 2025, Pertamina Hulu Energi Teken 10 Kontrak Jual Beli Gas

Chief Operating Officer Mubadala Energy, Adnan Bu Fateem, menyebut Indonesia sebagai pasar strategis dalam portofolio global perusahaan.

“Kami telah beroperasi di Indonesia selama 12 tahun. Temuan cadangan kami sejalan dengan arah strategi perusahaan ke depan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya percepatan pengembangan proyek gas untuk mendukung kebutuhan energi nasional.

Baca juga: Industri Migas Tetap Strategis di Tengah Transisi Energi, IPA Convex 2025 Siap Digelar

Sementara itu, Regional President Asia Pacific G&LCE bp Indonesia, Kathy Wu, menilai bahwa Indonesia memiliki potensi migas yang besar dan tetap menjadi bagian penting dalam portofolio bp.

Ia menyambut baik perbaikan yang telah dilakukan pemerintah, tetapi menekankan pentingnya kepastian kontrak, stabilitas fiskal, dan jaminan pengembalian investasi.

“Eksplorasi memerlukan dukungan kuat dari pemerintah, dan insentif yang tepat sangat membantu kelangsungan proyek,” jelasnya.

Saat ini, bp Indonesia menjadi kontributor gas terbesar di Indonesia dengan produksi sekitar 600 MMscfd, yang diproses di kilang LNG Tangguh. Kilang tersebut merupakan yang terbesar kedua di Indonesia.

Baca juga: INPEX Masela dan Badak LNG Sepakati Kerja Sama Proyek LNG di IPA CONVEX 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *