Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut sejumlah proyek hilirisasi akan segera memasuki tahap seremoni peletakan batu pertama alias groundbreaking.Ia menyampaikan proyek hilirisasi yang akan dibangun nantinya berfokus mendukung rantai industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) domestik.”Bapak Presiden sudah berencana untuk dari sekian proyek hilirisasi itu sudah harus ada yang dilakukan groundbreaking untuk diimplementasikan,” kata Bahlil di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (20/5).Ketua Umum Partai Golkar itu menyebutkan pemerintah juga menyasar pengembangan proyek hilirisasi batu bara untuk diolah menjadi menjadi dimethyl ether (DME) sebagai alternatif pengganti liquefied petroleum gas atau LPG di dalam negeri.”Pemerintah akan melakukan hilirisasi di bidang nikel untuk membangin ekosistem baterai mobil, kemudian membangun bahan baku baterai mobil, selain itu juga akan membangun DME,” ujar Bahlil.Kendati demikian, Bahlil enggan menguraikan informasi rinci mengenai detail dan lokasi proyek yang diminta Prabowo untuk segera memasuki tahap groundbreaking.Kepala Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional itu sebelumnya mengatakan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME bertujuan untuk mengolah batu bara berkalori rendah sehingga bisa mengurangi impor LPG.”Pemerintah akan lakukan ini agar produknya betul-betul bisa dipasarkan di dalam negeri sebagai substitusi impor,” kata Bahlil di Istana Merdeka Jakarta pada Senin malam (3/3).Bahlil menekankan pendanaan proyek kali ini akan berasal dari anggaran negara dan perusahaan swasta nasional. Hal ini relatif berbeda dari rencana pengembangan DME sebelumnya yang bergantung pada investor asing.Dia mengindikasikan salah satu sumber pendanaan proyek DME berasal dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. “Jadi saya pikir kali ini enggak ada ketergantungan kepada pihak lain (asing),” kata Bahlil.
Bahlil Sebut Prabowo Minta Proyek Hilirisasi Nikel dan DME Segera Dibangun
Leave a Reply