Belajar dari Warren Buffett: 10 Prinsip Mengelola Uang dengan Bijak

KOMPAS.com – Warren Buffett dikenal sebagai salah satu investor paling berpengaruh di dunia. Di balik kesuksesannya membangun Berkshire Hathaway, ia kerap membagikan nasihat-nasihat keuangan yang sederhana, namun tetap relevan hingga kini.

Prinsip-prinsip yang ia sampaikan tidak hanya berlaku bagi pelaku pasar modal, tetapi juga bisa diterapkan dalam pengelolaan keuangan pribadi.

Dikutip dari Yahoo Finance, berikut sepuluh nasihat keuangan Warren Buffett yang dapat menjadi panduan dalam membangun kestabilan finansial jangka panjang.

Baca juga: Cara Mengelola Keuangan untuk Anda yang Tak Punya Penghasilan Tetap

“Aturan No. 1: Jangan pernah kehilangan uang. Aturan No. 2: Jangan lupakan aturan No. 1.”

Prinsip paling terkenal dari Warren Buffett ini menekankan pentingnya melindungi modal dalam berinvestasi.

Menurut Buffett, kerugian pada tahap awal bisa menghambat pertumbuhan kekayaan secara signifikan.

Karena itu, ia mendorong investor untuk tidak mengambil risiko yang tidak dipahami, dan sebisa mungkin menghindari kehilangan dana pokok.

“Harga adalah apa yang Anda bayar; nilai adalah apa yang Anda dapatkan.” — Surat Tahunan Berkshire Hathaway, 2008

Buffett mengingatkan bahwa harga suatu barang belum tentu mencerminkan nilainya.

Dalam banyak kesempatan, ia menekankan pentingnya membeli barang atau aset yang berkualitas saat harganya sedang turun. Hal ini berlaku baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di pasar saham.

Baca juga: 6 Tips Sukses dan Mengelola Keuangan ala Bill Gates

“Rantai kebiasaan terlalu ringan untuk dirasakan sampai akhirnya terlalu berat untuk dipatahkan.” — Pidato di University of Florida, 2007

Buffett menilai kebiasaan adalah faktor penentu dalam pengelolaan keuangan. Menurut dia, kebiasaan yang terbentuk sejak dini — seperti menabung, berhemat, dan menghindari pemborosan — akan mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

“Saya telah melihat lebih banyak orang gagal karena alkohol dan utang — utang dalam hal ini berarti uang pinjaman.” — Pidato di University of Notre Dame, 1991

Dalam banyak kesempatan, Buffett menekankan risiko dari penggunaan utang berbunga tinggi, khususnya kartu kredit.

Menurut Buffett, bunga sebesar 18–20 persen dapat menggerus kekayaan dalam jangka panjang dan berisiko menjerumuskan seseorang pada kegagalan finansial.

Baca juga: 4 Tips Mengelola Keuangan untuk First Jobber dan Keluarga Muda pada 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *