BEIJING, Lebih dari seminggu setelah tercapai gencatan senjata antara Pakistan dan India, kunjungan Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar ke China menarik perhatian banyak pihak.
China, sebagai pemasok senjata terbesar Pakistan, menjadi sorotan terkait performa alat perang yang digunakan selama konflik.
Pada pertempuran selama empat hari awal Mei ini, Islamabad mengeklaim bahwa jet tempur buatan China berhasil menembak jatuh enam pesawat tempur India, termasuk tiga unit Rafale buatan Perancis.
Baca juga: Pakistan Tembak Jatuh 3 Jet Rafale India
Klaim ini menjadi simbol meningkatnya kemampuan militer Beijing di mata sejumlah analis dan pemerintah.
Namun, pakar yang dihubungi AFP mengingatkan bahwa keterbatasan data dan informasi yang belum terverifikasi membuat sulit menarik kesimpulan pasti soal keunggulan teknologi militer China.
Lyle Morris dari Asia Society Policy Institute menilai, “Ini adalah kesempatan langka bagi masyarakat internasional untuk mengukur perangkat keras militer China di medan perang dibandingkan dengan perangkat keras Barat (India).”
Meski China menggelontorkan anggaran pertahanan ratusan miliar dollar AS setiap tahun, negara tersebut masih jauh tertinggal dari Amerika Serikat sebagai eksportir senjata global.
Menurut Siemon Wezeman, peneliti senior Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), drone dan senjata China dipakai dalam konflik di Yaman dan Afrika, tetapi pertempuran kali ini merupakan penggunaan besar-besaran pertama kalinya senjata China dalam konfrontasi antarnegara sejak 1980-an.
Pakistan menjadi pasar utama ekspor senjata China, menyerap sekitar 63 persen dari total ekspor China, menurut data SIPRI.
Sistem pertahanan udara Pakistan juga mengandalkan teknologi China, seperti sistem rudal HQ-9P dan radar canggih serta drone bersenjata dan pengintai.
Bilal Khan, pendiri Quwa Defence News & Analysis Group, menegaskan, “Ini adalah pertempuran berkelanjutan pertama ketika sebagian besar pasukan Pakistan menggunakan senjata China, dan pada dasarnya mengandalkannya sebagai pilihan utama mereka.”
Baca juga: Kenapa Jet Tempur China J-10C Bisa Jatuhkan Rafale Saat India-Pakistan Memanas?
Meski India belum memberikan konfirmasi resmi atas klaim jatuhnya pesawat, salah seorang sumber keamanan senior mengatakan kepada AFP, tiga jet jatuh di wilayah India, tanpa menyebutkan merek atau penyebab.
Dassault, produsen Rafale, juga belum memberikan komentar.
James Char dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura menilai bahwa klaim Pakistan tidak terlalu mengejutkan.
Leave a Reply