JAKARTA, Aliansi Pengembang Perumahan Nasional Jaya (Appernas Jaya) mengeluhkan adanya perbedaaan layanan perbankan terhadap pengembang-pengembang di daerah dibandingkan para naga properti.
Padahal, pengembang-pengembang di daerah dinilai Ketua Umum (Ketum) Appernas Jaya Andriliwan Muhammad atau dikenal Andre Bangsawan sebagai ujung tombak Program 3 Juta Rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Dan kebetulan saya pribadi sendiri membangun di kawasan yang saya sebutkan tadi. Jadi, saya merasakan Pak, betapa stakeholder (pemangku kepentingan) yang dijadikan ujung tombak Pak Prabowo itu tidak jalan sepenuhnya Pak, bahkan pilih kasih,” ungkap Andre saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Baca juga: Pengembang Curhat di DPR: Beli Tanah 50 Hektar, Direbut Mafia
Bahkan, Andre menyebutkan, pengembang rumah subsidi yang datang ke bank akan dipantau oleh CCTV.
“Tapi kalau dia yang, ya enggak usah kita sebut lah ya. Ya, mungkin “70 naga” lah ya. Itu mendapatkan pelayanan yang luar biasa, Pak,” tambah Andre.
Selain Appernas Jaya, Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional (Asprumnas) mengeluhkan ada anggotanya yang membeli tanah seluas 50 hektar lalu digugat oleh oknum mafia tanah.
Oleh karena itu, Asprumnas meminta Pemerintah memberikan kepastian hukum hak atas tanah.
Hal ini disampaikan Ketua Umum (Ketum) Asprumnas Muhammad Syawali Pratna dalam kesempatan yang sama.
“Berikutnya adalah kepastian hukum Pak. Kepastian hukum ini anggota saya mengeluh, sudah membeli tanah seluruh 50 hektar Pak, investasi properti 50 hektar, namun serta-merta digugat, saya tidak menyebut mafia, tapi oknum,” ungkap Syawali.
Leave a Reply