Inggris Hingga Perancis Ancam Israel Jika Teruskan Operasi Militer di Gaza, Ini Jawaban Netanyahu

LONDON, Inggris, Kanada, dan Perancis mengancam Israel dengan “aksi konkret” jika tidak menghentikan perluasan operasi militernya di Gaza dan mencabut blokade terhadap daerah kantong tersebut.

Kecaman tersebut dikeluarkan tiga negara itu dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis Pemerintah Inggris, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (20/5/2025).

Israel telah mengumumkan dimulainya operasi militer darat skala besar di Gaza yang dinamakan Operasi Kereta Perang Gideon atau Gideon’s Chariot.

Baca juga: Kepala RS Augusta Victoria Kunjungi Finlandia, Desak Penghentian Perang di Gaza

Israel juga telah memblokade masuknya bantuan kemanusiaan seperti pasokan medis, makanan, dan bahan bakar ke Gaza sejak awal Maret untuk menekan Hamas, kelompok penguasa daerah kantong tersebut.

Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (19/5/2025) mengumumkan Israel akan menguasai seluruh Gaza.

Inggris, Kanada, dan Perancis menegaskan, blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan untuk Gaza tidak dapat diterima dan berisiko melanggar Hukum Humaniter Internasional.

“Jika Israel tidak menghentikan serangan militer terbaru dan mencabut pembatasannya terhadap bantuan kemanusiaan, kami akan mengambil tindakan konkret lebih lanjut sebagai tanggapan,” bunyi pernyataan bersama tersebut.

Baca juga: Netanyahu: Israel Akan Kuasai Seluruh Wilayah Gaza, Serangan Darat Diperluas

Para pemimpin dari ketiga negara tersebut menegaskan, mereka selalu mendukung hak-hak Israel untuk membela warga Israel dari terorisme.

“Namun, eskalasi ini sama sekali tidak proporsional,” kata ketiga pemimpin negara tersebut dalam pernyataan bersama.

Ketiga pemimpin itu mengatakan, tidak akan tinggal diam ketika pemerintah Netanyahu melakukan aksi yang dianggap mengerikan itu.

Sebagai tanggapan, Netanyahu menyampakan, para pemimpin di London, Ottawa, dan Paris menawarkan hadiah besar bagi pelaku genosida atas pernyataan tersebut.

Baca juga: Israel Izinkan Bahan Makanan Masuk Gaza untuk Hindari Kelaparan Massal

Dia mengatakan Israel akan mempertahankan diri dengan cara yang adil hingga kemenangan total tercapai.

Dia menegaskan kembali syarat-syarat Israel untuk mengakhiri invasinya di Gaza yang mencakup pembebasan sandera yang tersisa dan demiliterisasi daerah kantong tersebut.

Di sisi lain, Hamas menyambut baik pernyataan bersama dari Inggris, Kanada, dan Perancis.

Kelompok itu menggambarkan sikap tersebut sebagai langkah penting ke arah yang benar untuk memulihkan prinsip-prinsip hukum internasional.

Invasi Israel ke Gaza selama lebih dari setahun telah membunuh lebih dari 53.000 orang yang mayoritas adalah warga sipil. Serangan Israel juga meluluhlantakkan Gaza hingga tersisa puing-puing.

Baca juga: Israel Gelar Operasi Kereta Perang Gideon di Gaza, Apa Itu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *