Hubble Tangkap Keindahan “Permen Kapas” di Galaksi Awan Magellan Besar

Pada 12 Mei 2025, Teleskop Luar Angkasa Hubble kembali mencuri perhatian dunia dengan merilis salah satu citra terindahnya—pemandangan spektakuler dari Large Magellanic Cloud (LMC) atau Awan Magellan Besar. Galaksi kecil yang hanya bisa dilihat dari belahan Bumi selatan ini tampil memukau, dengan warna-warna yang menyerupai awan permen kapas di langit malam.

Awan Magellan Besar adalah galaksi satelit terbesar yang mengorbit Bima Sakti. Meskipun digolongkan sebagai galaksi katai (dwarf galaxy), ukurannya dan pengaruh gravitasinya tetap signifikan. Galaksi ini terletak sekitar 160.000 tahun cahaya dari Bumi dan berada di konstelasi Dorado dan Mensa.

Bersama dengan Awan Magellan Kecil (SMC), LMC menjadi salah satu dari dua galaksi luar yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan kita berada di belahan Bumi selatan, terutama antara bulan Oktober hingga Februari.

Baca juga: Teleskop Hubble Ungkap Misteri Galaksi Spiral yang Memukau

Citra terbaru dari Hubble diambil menggunakan Wide Field Camera 3 dengan lima filter berbeda untuk menangkap panjang gelombang cahaya yang tidak bisa dilihat mata manusia—termasuk ultraviolet dan inframerah. Hasilnya adalah pemandangan langit yang tampak seperti lukisan, penuh dengan gas yang membentuk awan berwarna-warni, berpadu dengan bintang-bintang oranye dan biru yang berkilauan di latar belakang.

“Ini adalah salah satu gambar paling memukau yang pernah diambil Hubble,” tulis tim ilmuwan NASA. Gambar ini juga tersedia dalam versi interaktif yang bisa dizoom secara daring, memungkinkan kita menjelajahi detail-detail kecil dari struktur galaksi tersebut.

Baca juga: 35 Tahun Teleskop Hubble: Menyaksikan Keajaiban Alam Semesta

Di balik keindahannya, LMC juga memegang peranan penting dalam masa depan galaksi kita. Para ilmuwan memprediksi bahwa dalam 2,4 miliar tahun, LMC akan mulai berinteraksi dengan Bima Sakti secara langsung, menyusul jejak galaksi Andromeda yang diperkirakan akan bertabrakan dengan Bima Sakti dalam waktu 10 miliar tahun ke depan.

Menariknya, LMC dan SMC tidak hanya berdekatan di langit, tetapi juga secara fisik terhubung oleh struktur gas yang dikenal sebagai Jembatan Magellan (Magellanic Bridge). Ini menunjukkan bahwa kedua galaksi katai ini kemungkinan besar pernah berinteraksi di masa lalu.

Penelitian terbaru bahkan mengindikasikan bahwa Awan Magellan Kecil mungkin sedang ‘tercabik-cabik’ oleh tarikan gravitasi dan kemungkinan terdiri dari dua galaksi terpisah. Baik LMC maupun SMC diperkirakan telah mengorbit Bima Sakti selama sekitar 1,5 miliar tahun.

Baca juga: Hadiah 35 Tahun Hubble: Empat Foto Spektakuler Alam Semesta

Nama kedua galaksi ini diambil dari Ferdinand Magellan, penjelajah asal Portugis yang terkenal karena pelayarannya mengelilingi dunia. Penamaan ini mencerminkan semangat eksplorasi langit seluas eksplorasi samudra di masa lalu.

Dengan paduan antara sains dan keindahan visual, gambar Awan Magellan Besar dari Hubble bukan hanya sekadar potret langit—ia juga jendela menuju pemahaman lebih dalam tentang alam semesta dan tempat kita di dalamnya. Dan siapa tahu, mungkin ini adalah alasan baru bagi Anda untuk merencanakan perjalanan ke belahan Bumi selatan dan menatap langsung ke arah galaksi tetangga yang memesona itu.

Baca juga: Mengungkap Keajaiban Andromeda: Potret Menakjubkan dari Hubble

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *