Lebih dari 25 ribu pengemudi taksi online dan ojol akan menggelar demo hari ini (20/5), menurut estimasi Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia atau Garda. Lalu, bagaimana jika para peserta aksi menemukan driver yang masih mengantarkan penumpang atau barang alias onbid?“Bagi ojol yang tidak mengikuti aksi, mungkin akan diberikan arahan persuasif untuk tidak mengaktifkan aplikasi. Namun apabila arahan imbauan persuasif tidak diikuti, maka kami serahkan kepada tim lapangan untuk membuat keputusan langsung di lokasi,” kata Ketua Umum Garda Raden Igun Wicaksono dalam keterangan pers, Jumat (16/5).Alasan Garda mendorong semua pengemudi ojol dan taksi online untuk berdemo yakni karena aksi damai sering dianggap remeh oleh pemerintah maupun aplikator. Oleh karena itu, mereka menggagas demo besar-besaran.Akan tetapi, Keluarga Besar Driver Jabodetabek atau KBDJ menyatakan tidak berpartisipasi dalam demo ojol tersebut. “Kami mencari rezeki untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” kata Ketua KBDJ Freddy Santoso Suherli dalam keterangan pers, Senin (19/5).Anggota komunitasnya akan tetap mengambil order di luar wilayah tempat demo ojol. Ia berharap pengemudi ojol yang berunjuk rasa memahami keputusan driver yang tetap melakukan on-bid, sehingga tidak ada unsur pemaksaan untuk mengikuti aksi tersebut.Koalisi Ojol Nasional atau KON juga menyatakan tidak akan mengikuti demonstrasi pada hari ini (20/5), karena diduga menjadi alat politisasi untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.”Semakin banyak pihak luar yang mendompleng isu-isu driver ojek online atau ojol untuk kepentingan politik dan bisnis terselubung, tanpa memahami kondisi nyata pengemudi di lapangan,” kata Ketua Presidium KON Andi Kristianto dalam keterangan pers, Senin (19/5).Andi mengatakan, komunitasnya yang berjumlah ratusan pengemudi ojol, tidak ingin suara mereka disalahgunakan oleh pihak-pihak yang ingin menyelundupkan agenda di luar kepentingan ojek online.”Perjuangan kami murni untuk kesejahteraan ojol dan harus tetap berfokus pada solusi konkret, bukan panggung politik,” katanya. Dia berpendapat ratusan ribu ojol yang akan melakukan unjuk rasa pada hari ini (20/5) merupakan kebohongan.“Kalau mau membahas nasib pengemudi, bicara langsung dengan kami. Jangan membuat keputusan tanpa suara dari kami. Kelompok yang bukan dari komunitas ojol tidak mewakili kami,” kata Andi.Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R Munusamy mengatakan operasional layanan pada hari ini (20/5) akan berlangsung seperti biasa, tanpa adanya perubahan signifikan dari sisi teknis.”Kanal komunikasi selalu terbuka untuk mitra pengemudi. Operasional usaha akan tetap berlangsung seperti biasa, tidak ada perubahan,” kata Tirza dalam pertemuan bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta, Senin (19/5).Ia berharap para pengguna tidak khawatir akan kesulitan mendapatkan pengemudi taksi online ataupun ojol pada hari ini (20/5). “Sistem kami akan otomatis mengalokasikan mitra pengemudi lain, karena kami tahu ada driver yang tetap harus mencari nafkah,” katanya.Senada dengan Tirza, Government Relations Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf mengimbau mitra pengemudi ojol dan taksi online tetap beraktivitas seperti biasa pada hari ini (20/5).Begitu pun Presiden Gojek Catherine Hindra Sutjahyo. Ia menyatakan perusahaan terus membuka kanal komunikasi bagi para mitra pengemudi taksi online dan ojol.Sementara itu, Direktur Bisnis InDrive Ryan Rwanda mencatat mitra pengemudi di aplikasinya minim terlibat dalam aksi demonstrasi, karena jumlahnya tidak sebanyak aplikator lainnya.
Nasib Pengemudi Ojol jika Tidak Ikut Offbid dan Demo Hari Ini

Leave a Reply