Para ekonom memperkirakan Bank Indonesia akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada pekan ini dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada Rabu (21/5). Pemangkasan ini diperkirakan mengikuti pelonggaran Bank Sentral AS, Federal Reserved yang memberikan sinyal untuk memangkas suku bunganya dalam waktu dekat.Berdasarkan data BPS, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% pada kuartal I 2025, yang merupakan pertumbuhan paling lambat dalam tiga tahun terakhir. Sementara, rupiah pulih dari kerugian pada bulan April, mengurangi tekanan pada BI untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat. Inflasi bulan April naik hingga berada dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5%-3,5%.Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral berhasil mempertahankan tingkat suku bunga dalam tiga bulan terakhir di tahun 2025. Namun, untuk April ini, prioritas BI adalah stabilisasi nilai tukar rupiah.”Setelah stabilitas terjaga, ruang untuk pemangkasan suku bunga akan lebih terbuka dan saat itulah saatnya untuk memutuskan kebijakan suku bunga di masa mendatang,” ujar Perry dikutip Reuters, Selasa (20/5).Rupiah telah menguat lebih dari 2,4% terhadap dolar AS. Lebih dari 60% ekonom yang mengikuti poling memperkirakan BI akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% pada 21 Mei. Suku bunga simpanan dan fasilitas pinjaman juga diperkirakan akan diturunkan sebesar 25 basis poin menjadi masing-masing 4,75% dan 6,25%.”Setelah jeda yang lama, BI diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada bulan Mei, memanfaatkan peluang apresiasi mata uang baru-baru ini serta peningkatan selera risiko setelah pemotongan tarif bilateral AS-Tiongkok baru-baru ini,” kata Ekonom Senior DBS Bank Radhika Rao. Kemudian, para ekonom juga memperkirakan, suku bunga BI menjadi 5,25% pada kuartal III 2025. Proyeksi untuk tahun 2025 sangat bervariasi, dengan beberapa ekonom memperkirakan hanya penurunan 25 basis poin dan yang lainnya memperkirakan pelonggaran sebanyak 100 basis poin.Namun, perkiraan median menunjukkan suku bunga kebijakan akhir tahun sebesar 5,25%, turun hanya 50 basis poin dari level saat ini karena para ekonom mempertimbangkan dampak volatilitas terkini dalam rupiah.Sebelumnya, Moody’s memangkas peringkat kredit negara bagian AS menjadi Aa1 dari Aaa dengan alasan utang dan bunga pemerintah yang belum dibayar sebesar US$ 36 triliun. Rupiah diproyeksikan diperdagangkan pada Rp 16.500 per dolar AS pada akhir kuartal ketiga, sekitar 2,5% lebih lemah daripada di awal tahun 2025.Beberapa ekonom dalam jajak pendapat tersebut mengatakan prospek mata uang dapat membatasi kemampuan BI untuk melakukan pemotongan suku bunga secara agresif guna mendukung pertumbuhan dan menjaga stabilitas mata uang.”BI akan lebih bertahap dalam pendekatannya terhadap pemotongan suku bunga tahun ini mengingat volatilitas rupiah. Namun, BI akan tetap oportunistik dan akan memangkas lebih banyak lagi jika stabilitas rupiah dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata Ekonom senior ASEAN OCBC Bank Lavanya Venkateswaran.
Ekonom Prediksi BI Pangkas Suku Bunga 25 Basis Poin Jadi 5,5%

Leave a Reply