Jakarta – Di Jepang, mandi lebih dari sekadar cara untuk membersihkan diri. Mandi adalah tradisi kuno yang diangkat menjadi bentuk seni, pengalaman fisik dan spiritual.Mengutip dari Japan Now, Kamis, 1 Mei 2025, mandi bersama secara historis telah memainkan peran penting dalam menyatukan masyarakat. Saat ini, pemandian umum tetap menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan memahami etika onsen yang tepat sangat penting bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan penuh rasa hormat.Ada dua jenis utama pemandian umum di Jepang, yang terutama dibedakan berdasarkan air yang digunakannya, antara lain:Sento adalah pemandian lokal yang menggunakan air keran yang dipanaskan. Sento dulunya ada di sebagian besar pinggiran kota Jepang, karena banyak rumah tidak memiliki bak mandi. Saat ini, sento sudah jarang ditemukan tetapi masih populer di kalangan generasi tua.Sebaliknya, onsen adalah pemandian yang menggunakan air panas bumi, yang dimungkinkan oleh aktivitas gunung berapi yang meluas di Jepang, dan jenuh dengan apa yang diyakini sebagai mineral yang bermanfaat. Saat menjelajahi Jepang, Anda akan menemukan berbagai pengalaman onsen.Penggunaan harian: Pemandian umum ini terbuka untuk semua orang dan sering kali tidak memerlukan reservasi. Cukup bayar biaya masuk yang biasanya berkisar antara 300 Yen hingga 2.000 Yen (Rp35 ribu – Rp230 ribuan) dan ikuti etika onsen standar.Selain itu ada dua onsen yang perlu Anda ketahui sebelum berniat mencoba sensasi mandi ala orang Jepang:Ini hanya tersedia untuk tamu yang menginap. Ada dua jenis ryokan bergantung pada properti.Pertama, pemandian umum besar yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, biasanya termasuk dalam masa inap Anda. Tipe kedua adalah pemandian pribadi yang dapat dipesan yang populer untuk pasangan dan keluarga (meskipun ini mungkin memerlukan biaya tambahan dan pemesanan di muka).Beberapa kamar mewah bahkan mungkin memiliki bak mandi terbuka pribadi atau pemandian onsen dalam ruangan di dalam kamar tempat Anda menginap.Jika Anda malu untuk mandi seluruh tubuh tanpa busana, pemandian kaki air panas adalah tempat yang bagus untuk menginap dan mencoba sensasi tradisi orang lokal Jepang. Biasanya gratis dan ditemukan di atau dekat kota sumber air panas — cocok untuk merendam kaki yang lelah setelah bertamasya. Meskipun tata letak onsen dan pemandian umum sedikit berbeda dari tempat usaha kecil yang dikelola keluarga maupun spa mewah dengan beberapa pemandian dengan suhu dan kandungan mineral yang berbeda-beda, proses dasar dan etika umumnya sama. Berikut beberapa hal kecil dapat membuat pengalaman berendam di onsen lebih lancar dan lebih menyenangkan:Setelah Anda melepas sepatu di pintu masuk, jika tidak ada orang di sana, simpan sepatu di loker sepatu yang disediakan dan melangkah maju tanpa alas kaki. Jika diminta untuk melakukannya, tinggalkan saja di sana dan gunakan sandal yang disediakan.Sebagian besar onsen dibagi menjadi bagian pria dan wanita, biasanya ditandai dengan tirai merah (wanita) dan biru (pria). Area ini terkadang diganti setiap hari atau minggu, jadi berhati-hatilah saat masuk, sisi Anda yang biasa mungkin sekarang disediakan untuk lawan jenis.Mengenakan baju renang bukanlah pilihan, kecuali jika itu adalah taman hiburan onsen. Prinsip dasar mandi onsen adalah dinikmati dalam keadaan telanjang. Mungkin terasa canggung pada awalnya, tetapi itu adalah bagian utama dari pengalaman tersebut.Ketelanjangan di bak mandi bukanlah hal yang seksual atau memalukan di Jepang; itu mencerminkan penghargaan diam-diam negara itu terhadap kesetaraan dan kesederhanaan. Begitu pakaian kita dilepas, kita semua sama — hanya orang-orang yang menikmati berendam dengan nyaman.
Serba-serbi dan Etika Saat Berendam di Onsen, Pemandian Air Panas ala Jepang

Leave a Reply