JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan, sebanyak 126.138 unit rumah subsidi sudah tersalurkan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada periode 1 Januari 2025-16 Mei 2025.
Adapun kuota FLPP 2025 dipatok sebanyak 220.000 unit rumah subsidi dengan nilai total pembiayaan Rp 28,2 triliun.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menargetkan seluruh kuota FLPP habis dibeli masyarakat dalam enam bulan atau semester I-2025.
“Kalau 220.000 itu kita optimistis lah ya, mudah-mudahan akhir semester I atau Juli akhir mudah-mudahan sudah bisa terserah optimal,” kata Heru saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (19/05/2025).
Hal ini juga didukung oleh langkah pemerintah yang agresif untuk menyalurkan FLPP kepada segmen masyarakat dengan pekerjaan tertentu hingga relaksasi batas maksimal penghasilan pengaju Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
“Kita juga agresif melakukan sosialisasi ke berbagai daerah, ketemu gubernur dan wali kota,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana menambah kuota FLPP tahun 2025 sebanyak 350.000 unit rumah subsidi.
Heru menjelaskan, penambahan kuota bakal dilakukan apabila stok awal FLPP sebanyak 220.000 unit rumah subsidi hanya tersisa kurang dari 50.000 unit.
“Begitu ini nanti sudah mendekati di bawah 50.000 kita akan segera kirim ke Kemenkeu supaya segera ditambah,” ujarnya.
Leave a Reply